“KELAS AMPHIBI”
A. PENGERTIAN AMPHIBI
Amphibi
merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi
oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal
dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua
bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia
mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di
daratan. ( Zug, 1993). Saat dewasa hewan amphibi masih memerlukan
tempat yang terdapat air atau lembab untuk hidup. Amphibi
selalu hidup berasosiasi dengan air, tetapi hewan ini menghuni habitat
yang cukup beragam mulai dari yang hidup di bawah permukaan air sampai
yang hidup di puncak pepohonan. Kebanyakkan hewan ini hidup di kawasan
berhutan, karena memerlukan kelembaban untuk melindungi
tubuhnya dari kekeringan. Semua amphibi adalah karnivora,makanannya
terutama terdiri dari arthopoda, cacing dan larva serangga untuk jenis
kecil, untuk yang lebih besar dapat memakan binatang yang lebih kecil
seperti ikan kecil, udang, katak kecil, bahkan kadal kecil ataupun ular
kecil. Amfibi tidak memiliki alat fisik untuk
mempertahankan diri seperti taring dan cakar, sebagian besar untuk jenis
katak mengandalkan kaki belakangnya untuk melompat dan menghindari
bahaya, alat pertahanan lain yang cukup efektif adalah kulitnya yang beracun.
B. CIRI-CIRI UMUM
1. Morfologi

1. Ciri – Ciri Amphibi
Menurut Mintohari, dkk (2005), bahwa amphibia mempunyai ciri khusus yang tidak terdapat pada kelas lain yaitu sebagai berikut :
v Kulitnya yang selalu basah dan berkelenjar.
v Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4 – 5 jari atau lebih sedikit dan bersirip.
v Amphibia
mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada
lubang hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada
saat hewan tersebut berada di dalam air.
v Mata amphibia berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan.
v Lembar gendang pendengaran terletak di sebelah luar.
v Mulut amphibi bergigi dan berlidah (lidahnya dapat dijulurkan pada saat menangkap mangsa).
v Rangka
tubuh amphibi sebagian besar tersusun atas tulang keras, tengkoraknya
memiliki due kondil. Apabila, amphibi bertulang rusuk maka tulang rusuk
tersebut tidak menempel pada tulang dada.
v Jantung
amphibi terbagi atas tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel) dan memiliki
satu pasang atau tiga pasang lengkung aorta, sel darah merahnya
berbentuk oval dan berinti. Selain dengan paru – paru, amphibi dewasa
bernafas dengan kulit dan selaput rongga mulut.
v Otak amphibi memiliki 10 pasang saraf kranialis.
v Suhu tubuh amphibi tergantung dari lingkungannya (poikilothermis).
v Amphibi
melakukan fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan anggotanya
bertelur (ovipar). Telur mempunyai kuning telur dan terbungkus zat
gelatin.
v Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya.
Amphibia
merupakan tetrapoda atau vertebrate darat yang paling rendah. Amphibia
tidak diragukan lagi berasal dari satu nenek moyang dengan ikan, mungkin
hal itu terjadi pada zaman devon. Transisi dari air ke darat tampak
pada :
* Modifikasi tubuh untuk dapat berjalan di darat, di samping masih memiliki kemampuan
berenang dalam air.
* Tumbuhnya kaki sebagai pengganti beberapa pasang sirip.
* Merubah kulit hingga memungkinkan menghadapi suasana udara.
* Penggantian insang oleh paru – paru.
* Merubah sistem sirkulasi untuk keperluan respirasi dengan paru – paru dan kulit.
* Alat sensorisnya memiliki fungsi di udara maupun di air.
Pembahasan
secara rinci pada materi ajar ini di ambil salah satu contoh hewan
amphibi yaitu katak (Rana pipiens atau Rana tigrina) sebagai wakil yang
refresentatif dari amphibia.
C. FISIOLOGI
1. Struktur Dan Fungsi
Pada
kepala terdapat :rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares
externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus
(mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk
menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi
sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin.
Extremitas
muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas :
brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah)
yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak
tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari); pada
telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat
penebalan terutama pada musim kawin.
Extremitas
belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus
(bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus
(pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan
phalangus (jari – jari).
Katak
adalah bilateral simetris. Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu
cavum oris, dibatasi oleh maxillae (rahang atas) atap pada sebelah atas,
sedang di sebelah bawah di batasi oleh mandibula (rahang bawah) dan
oshyoid. Kemudian dilanjutkan oleh pharynx, oesophagus, ventricullus dan
intestinum yang terletak di dalam rongga tubuh. Lingula (lidah) yang
pipih berpangkal pada dasar di sebelah anterior mulut. Pada permukaannya
terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat
dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Lingula
disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah
tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaris
(gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapt denta vomerin
terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan narens
externs. Glottis terletak pada medium ventral pharynx sebelah belakang
lingula, merupakan pintu menuju ke pulmo (paru – paru). Di belakang mata
di dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum dari tuba auditiva
eustachii yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam.
a. Sistem Transportasi
Jantung
katak terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium kiri, atrium kanan, dan
ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerima darah yang
miskin oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah
dari paru – paru. Darah dari kedua atrium bersama – sama masuk
ventrikel. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang
miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampiurn
diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel.
Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiiga.
Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang tengah
(lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam
badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit
dan paru – paru.
Darah
vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian
mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke
ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru –
paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini
disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru,
pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
b. Sistem Pernafasan Pada Katak
Pada
katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru –
paru. Kecuali pada fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di
air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernafasan
karena tipis dan banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat
terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan
glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi
masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernafas dengan
selaput rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, ini dimungkinkan
karea kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernafasan mudah berifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit
akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbondioksida dari jaringan
akan dibawa ke jantung, dari jantung di pompa ke kulit dan paru – paru
lewat arteri kulit paru – paru (arteri pulmokutanea). Dengan demikian
pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat terjadi di kulit. Setelah
itu koane menutup dan otot rahang bawah dan oto geniohioideus
berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut
mendorong oksigen masuk ke paru – paru lewat celah – celah. Dalam paru –
paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada
dalam kapiler dinding paru – apru dan sebaliknya karbon dioksida
dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut.
Otot – otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam
paru – paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak
menutup dan sebaliknya koane membuka bersamaan dengan itu, otot rahang
bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya
geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga
mulut maka udara yang kaya karbondioksida keluar.
c. Sistem Pencernaan Atau Digestoria
Gambar:pencernaan katak
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan
dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak.
Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut
saluran pencernaan pada katak meliputi:
1. Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah
untuk menangkap mangsa,
2. Esofagus; berupa saluran pendek,
3. Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya
esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4. Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus
meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6. Kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.
pankreas
berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). Pancreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang
bermuara pada duodenum.
Alat
pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada
beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan
yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk
dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai
kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx,
oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong
makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang
percernaan. Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedag
bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding
otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan dicampur dengan
sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan
katalisator. Tiap – tiap enzim merubah sekelompok zat makanan manjadi
ikatan – ikatan yang lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh
ventriculus dan intestinum terdiri atas : pepsin, tripsin, erepsin untuk
protein, lipase untuk lemak. Disamping itu ventriculus menghasilkan
asam klorida untuk mengasam kan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan
bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristalis. Beberapa
penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutama terjadi di
intestinum. Makanan masuk ke dalam intertinum dari ventriculus melalui
klep pyloris.
Kelenjar
pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan
sekresinya pada intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi
sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus atau zat
empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam fesica felea,
yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus
dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran
gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk
mengilmusikan zat lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam
intestinum mjor menjadi faeces dan selanjutnya dikeluarjkan melalui
anus.
d. Sistem Ekskresi
Ginjal
amphibi sama denga ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk
mengeluarkan air yang berlebvih. Karea kulit katak permeable terhadap
air, maka pada saat ia berada di air, banyak iar masuk ke tubuh katak
secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi
air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan
air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang
dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang
bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah
melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih untuk
konserfadsi air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi
urin ynag encer. Pada saat berada di daarat air diserap kembali ke dalam
darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang
mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH.
e. Sistem Endokrin
Katak
memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern
yang disebut hormon. Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas – tugas
tubuh, merangsang, baik yang bersifat mengaktifakan atau mengerem
pertumbuhan, mengaktifakan bermacam – macam jaringan dan berpengaruh
terhadap tingkah laku mahluk.
Pada
dasar otak terdapat glandulae pituitaria atcuglandulaehypophysa bagian
anterior kelenjar ini pada larva menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon
ini mengontrol pertumbuhan tubuh terutama panajang tulang, dn kecuali
itu mempengaruhi glandulae thyroidea. Bila seekor berudu diambil dan
bagian anterior glndulae hypophysannya, berudu tersebut tak akan tumbuh
menjadi katak tapi bila potongan itu ditransplatasikan kemabali, maka
pertumbuhan akan terjadi sebagai mana mestinya. Pemberian hormon yang
dihasilkan oleh bagian anterior hypophysa ini baik secara oral atau
suntikan menyebabkan pertumbuhan raksasa.
Pada
katak dewasa bagian anterior glandulae pitutaria ini menghasilkan homon
yang merangsang gonad untuk menghasilkan sel kelamin. Jika kita
mengadakan implantasi, kelenjar ini dengan suskses pada seekor katak
dewasa yang tak dalam keadaan berkembang biak, maka mulai saat itu
terjadi perubahan. Implantasi pada hewan betina mengakibatkan hewan itu
menghasilkan ovum yang telah masak. Implantasi pada hewan jantan
mengakibatkan hewan itu mengahasilkan sperma. Bagian tengah pituitaria
akan menghasilkan hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam
pengaturan kromotofora dalam kulit. Bagian posterior pituitaria
menghasilkan suatu hormon yang mengatur pengambilan air. Glandulae
phyroidea yang terdapat di belakang tulang rawan hyoid menghasilkan
hormon thryoid yang mengatur metabolisme secara umum. Kelnjar ini
menjadi besar pada berudu sebelum metamorfose menjadi katak. Jika
kelenjar itu diambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Kelenjar
pankreas menghasilkan hormon nsulin yang mengatur metabolisme (memacu
pengubahan glukosa menjadi glikogen. Pada permukaan luar ginjal terdapat
glandula suprarenalis atau glandula adrenalis yang kerjanya berlawanan
dengan insulin (mengubah glikogen menjadi glukosa).
f. Sistem Reproduksi
Organ
reproduksi pada katak berbeda antara katak jantan dan katak betina.
Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya
keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh
alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat
saluran yang disebut fasadefferensia yang bermuara di kloaka. Bagian
ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa
seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa. Organ
reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada
bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut
mesovarium. Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang
masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk
membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka
keluar dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan
di luar tubuh). Pada “musim kawin” terjadi isyarat kawin oleh katak
jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan
menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel –
sel gametnya ke luar tubuh.
g. Sistem Syaraf
Sistem
syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat
terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas
saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2
membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan
pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Apabila dipanadang dari
sebelah dorsal, pada otak akan teradapat :
* 2 Lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban.
* 2 Erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan
mengontrol kebebasan.
* Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.
* 2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.
* Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.
* Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.
Apabila
medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat
di otak dan terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat –
alat sensori, otot daging dan lain – lain.
h. Organ – Organ Sensorik
Organ
sensorik berfungsi sebagai receptor atau penerima rangsang dari
sekitar. Organ sensorik berhubungan dengan saraf sensorik dan menuju
otak. Organ fisus menerima rangsang sinar (untuk pengelihatan). Kulit
menerima rangsang berupa sentuhan.
i. Sistem Limfatik
Sistem
lifmatik berhubungan dengan pengembalian plasma yang hilang dari sistem
sirkulasi menuju darah kempali. Sistem ini juga bertangggung jawanb
untuk produksi cairan limfa yang mengandung sel darh putih dan sedikit
sel darah merah. Pada beberapa tempat, sistem ini berhubungan dengan
vena tubuh. Pada katak terdapat kantung limfa tikus antara kulit dan
tubuh. Kantung limfa tikus tersebut meliputi kantung limfa tikus
submaksilaris, pektoralia, abdominalis, lateralis, brankialis,
vemorolaris, intervemorlaris dan kranialis.
j. Sistem Otot
Tubuh
katak dan juga (vertebrate lainnya) tersusun atas 3 macam otot. Otot
polos yang kerjanya diluar kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam
kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi seperti otot
lurik, namun bekerja diluar kendali kita.
Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas :
* Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang
membentuk dinding perut.
* Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).
* Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot
lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau
relaksasi akan menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot
dilaksanakan oleh sistem saraf.
k. Sistem Kerangka
Sistem
kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang
tersusun atas tulang – tulang. Terdapat 2 skeleton yang menusun sistem
kerangka yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial
tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas – ruas belakang dan
tulang dada). Skeleton apendikular tersusun ekstremitas anterior dan
extrimitas posterior.
Tempurung
kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul
sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan
tulang – tualng rahang).
Pada
katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang
dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungfkai)
tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama.
l. Anggota Kelas Amphibi
Sampai saat ini hanya tersisa 3 oro katak yaoitu :
* Katak dan bangkong (ordo anora).
* Salamander dan kadal air (newt, ordo urodela)
* Sesilia (ordo apoda yang merupakan amphibia seperti cacing tanpa kaki).
Amfibi
merupakan hewan peralihan antara hewan air dan darat. Sebagian daur
hidupnya ada di air, sebagian lagi ada di darat. Tubuhnya diselubungi
kulit yang berlendir. Contoh amfibi adalah katak.
Saat
masih berupa larva, amfibi hidup di dalam air dan bernafas dengan
insang. Setelah dewasa, amfibi hidup di darat dan bernafas dengan paru –
paru. Selain itu, amfibi dewasa dapat pula melakukan pertukaran gas
melalui kulitnya yang tipis dan berlendir. Amfibi bergerak dengan empat
kaki.
1. Perkembangbiakan
Katak
termasuk hewan ovipar (bertelur). Telur dari katak betina dan sperma
dari katak jantan dikeluarkan di dalam air. Pembuahan terjadi di dalam
air (di luar tubuh). Telur menetas menjadi berudu yang hidup di air dan
bernafas dengan insang luar. Setelah berumur 4 minggu, insang luar
lenyap dan tumbuh insang dalam. Pada usia 10 minggu terbentuk tungkai
belakang. Tiga bulan kemudian terbentuk tungkai depan dan paru – paru
mulai berkembang, dan ekornya memendek. Pada umur 4 bulan katak telah
menjadi dewasa dan hidup di darat.
2. Klasifikasi
Kelas amfibi dibedakan menjadi 3 ordo, yaitu :
* Ordo Urodela, ada yang bernafas dengan insang hingga dewasa. Contohnya salamander.
* Ordo Anura, misalnya katak hijau (Rana pipiens) dan kodok darat (Bufoterrstris).
* Ordo Apoda, tidak berkaki, tubuhnya bulat memanjang menyerupai cacing. Misal
Ichthyosis glutinous.
D. HABITAT DAN PENYEBARAN
Amphibi
muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik sebagai
vertebrata yang tertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena
sifatnya yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar
matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa
memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan
di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.
Amphibi
umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah
yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga
amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang
hidup di air sepanjang hidupnya. Amphibi banyak ditemukan di areal
sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan di lingkungan
perumahan pun bisa ditemukan.
E. KLASIFIKASI AMFIBI
1. Ordo Anura
Ciri – ciri morfologi katak :
* Terdapat 2 pasang kaki.
* Sepasang kaki bagian depan terdapat 4 jari.
* Sepasang kaki bagian belakang terdapat 5 jari.
* Mempunyai sepasang mata yang menonjol kelluar.
* Mulut moncong ke depan.
* Tubuhnya belang – belang.
* Kaki terdapat seperti paha.
* Jari kaki sebelah kanan pendek dan sebelah kiri lebih panjang.
* Kulitnya halus dan lunak.
* Panjang ± 15 cm.
Ciri – ciri anatomi katak :
* Terdapat hati.
* Terdapat lambung.
* Terdapat usus halus.
* Terdapat empedu.
* Terdapat pankreas.
* Terdapat usus besar.
* Terdapat kloaka.
* Terdapat anus.
* Terdapat paru – paru.
* Terdpat jantung.
* Terdapat ginjal.
* Terdapat kenjar anak ginjal.
* Terdapat testis.
* Terdapat limfa.
* Terdapat kandung kemih.
Stematika katak:
Phyllum : Chordata
Sub fillum :Vetebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : _
Genus : _
Spesies : Rana sp
Sifat-sifat dan karekteristik :
1. Kulit rana licin karena mempunyai banyak kelenjar, tidak mempunyai sisik
2. Mempunyai sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan dan berenang
3. Mempunyai dua lubang hidung, berhubungan dengan rongga mulut, membran tympani di luar, lidah tidak dijulurkan
4. Stadium larva mempunyai kehidupan aquatis dan mengalami metamorfosis.
Pada Caput dan Truncus
Pada caput (kepala) terdapat:
1. Organon visus
Organon
visus (alat penglihatan) berfungsi sebagai indera penglihat. Mata
mempunyai kelopak yang dapat digerakkan. Mata pada amphibi juga
mempunyai selaput yang berfungsi untuk melindungi mata pada saat berada
atau berenang di dalam air, membran tersebut disebut membrane miktans.
2. Rima oris
Pada
cavum oris (rongga mulut) terdapat lingua (lidah) dan gigi. Lingua pada
katak dapat dijulurkan karena berfungsi sebagai alat untuk menangkap
mangsa. Juga pada mulut terdapat gigi yang berfungsi untuk membunuh
mangsanya.
3. Rostrum
Rostrum (moncong) pada ikan berfungsi untuk mempermudah katak berenang di dalam air.
4. Pada truncus
Pada
truncus terdapat alat-alat gerak (extremitas liberae). Extremitas
liberae terbagai menjadi dua, yaitu: extremitas anterior dan
extrememitas posterior. Pada extremitas anterior terdapat tangan yang
berfungsi untuk bergerak dan berenang. Pada extremitas posterior
terdapat kaki yang dilengkapi dengan selaput renang yang berfungsi untuk
berenang di dalam air. Selain itu extremitas posterior juga berfungsi
sebagai alat gerak yaitu untuk melompat.
Kaki
depan pendek/lengan terdiriatas lengan atas (branchium), antebranchium,
manus, digiti 4 buah, serta mengecil. Digiti menebal (katak jantan),
spesial pada musim kawin tiap extremitas posterior mempunyai femur,
crus, pes dan manus serta 5 digiti yang berselaput renang (membrane
renang).
Topography
a. Cor
Cor
pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium
yang berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk
memompa darah ke seluruh tubuh.
b. Pulmo
Pulmo
pada amphibi jumlahnya dua, elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi
sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan
karbon dioksida.
c. Hepar
Hepar
pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus
sinester. Hati berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam
tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel
darah merah yang telah tua.
d. Ventriculus
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri
e. Intestinum tenue
bentuk bulat dan berkelok-kelok
f. Intestinum crassum
Bentuk lebih besar dari pada intestinum tenue dan hitam.
g. Lien
Merah bulat. Pada kedua sisi linea middosal di atas peritonium
h. Ren yang panjang merah tua.
i. Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior
coelom.
j. Gonade. Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik. Pada
jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih.Berhubungan dengan alat-alat kelamin yaitu
corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.
k. Rectum dan ductus dari ren dan alat-alat kelamin memasuki cloaca yang membuka.
Sistem digestoria
a. Tractus digestivus
1) Makanan diambil dengan mulut (cavum oris) dengan lingua. Katak tidak mempunyai glandula
salivarium. Makanan berjalan melalui pharinx menuju oesophagus.
2) Makanan memasuki ventriculus yang merupakan alat untuk persediaan dan pencernaan.
Membesar di bagian anterior atau ujung cardium dan memipih pada ujung posterior atau
ujung pylorus.
Dinding ventriculus yang tebal terdiri atas 4 lapisan:
• Mocusa atau batas dalam dengan banyak kelenjar
• Submocusa berupa jala-jala dari jaringan pengikat yang terdiri atas darah dan saluran circulair
dan longitudinal dan serabut otot halus dan saraf
• Masculus dengan bundel-bundel circulait dan longitudinal dari serabut-serabut otot halus.
• Serosa atau penutup luar yang berupa peritoneum
3) Kontraksi otot dari dinding ventriculus memeras makanan menjadi paertikel-partikel yang
lebih kecil dan mencampurkan getah makanan.
4) Intestinum merupakan saluran berbentuk silinder panjang, berlingkar-lingkar, sebagai tempat
Pencernaan
Sistem respiratoria
Pernapasan
pada amphibi mengunakan insang pada saat berudu. Tetapi setelah dewasa
insang menghilang dan bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit.
Adapun jalan pernapasan pada amphibi adalah sebagai berikut :
1. Mula-mula udara masuk melaui lubang hidung kemudian masuk ke dalam rongga hidung.
2. Kemudian masuk ke nares posterior kemudian masuk ke cavum oris (rongga mulut).
3. Kemudian ke larynx terus ke bronchus dan selanjutnya ke pulmo. Di dalam pulmo terjadi
pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida.
Sistem cardiovasculare
Jantung
pada amphibi terdiri atas dua serambi dan satu bilik. Darahnya tidak
berwarna dengan eritrosit berbentuk oval dan berinti. Amphibi termasuk
hewan berdarah dingin.

Ordo
anura atau katak mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti sedang
berjongkok, leher tidak jelas. Tubuh katak tersususn dari tiga bagian
(1) kepala (2) badan (3) anggota gerak,kepalanya pipih lebar begitu juga
dengan mulutnya memiliki lidah yang panjang dan lengket yang berfungsi
untuk menangkap mangsa , pangkal lidah terdapat di depan dan ujung lidah
di belakang mulut. Giginya terdapat pada langit-langit
mulut yang disebut gigi vormer, matanya yang besar menonjol di sisi
kepala, terdapat du kelopak yaitu atas dan bawah tetapi sulit
digerakkan, sebagai gantinya katak memiliki selaput bening tipis yang
disebut selaput niktitans , pada ujung depan atas mulut erdapat lubang
hidung yang dapat menutup saat menyelam di air. Di bagian sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga yang disebut membran tympani. Badan katak juga lebar memiliki dua pasang anggota gerak (kaki) , bagian depan lebih kecil dan pendek dari kaki bagian belakang. Jari
kaki depan ada empat sedangkan jari kaki belakang ada lima, untuk
memudahkan berenang pada bagian diantara jari-jarinya terdapat slaput
renang. Kulit katak selalu di basahi oleh kelenjar kulit yang
menghasilkan lendir.
Ordo
Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu: Ascaphidae, Leiopelmatidae,
Bombinatoridae, Discoglossidae, Pipidae, Rhinophrynidae,Megophryidae,
Pelodytidae, Pelobatidae, Allophrynidae, Bufonidae,
Branchycephalidae,Centrolenidae, Heleophrynidae, Hylidae,
Leptodactylidae, Myobatrachidae, Pseudidae, Rhinodermatidae,
Sooglossidae, Arthroleptidae, Dendrobatidae, Hemisotidae, Hyperoliidae,
Microhylidae, Ranidae, Rachoporidae,( Pough et. al.,1998). Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae.
1. Ascaphidae
|
|
Morfologi Umum
Keberadaan
embel terlihat "ekor" membuat keluarga ini berbeda dari semua katak
katak lain. Jadi klasifikasinya luas sulit. Hal ini biasanya
diklasifikasikan ke dalam Archaeobatrachia subordo katak kuno, meskipun
beberapa mengatakan bahwa ia harus menjadi kakak untuk semua katak lain.
The "ekor" hanya ditemukan pada laki-laki, dan sebenarnya bagian dari
kloaka, digunakan untuk memasukkan sperma ke betina saat kawin. Fitur
anatomi meningkatkan sukses berkembangbiak dengan meminimalkan hilangnya
sperma dalam bergolak, cepat-mengalir sungai dihuni oleh spesies ini.
Dengan demikian, katak ekor pameran pembuahan internal , bukan
fertilisasi eksternal ditemukan di kodok lain.
Katak
ini adalah primitif dalam memiliki lebih banyak tulang daripada kodok
lain, dalam kekurangan kemampuan untuk vocalise , dan memiliki tulang
rusuk bebas. Mereka adalah kecil 2,5 cm (0.98 in) untuk 5 cm (2,0 in)
dan ditemukan dalam tajam-mengalir sungai di Montana, Idaho, Washington,
Oregon, dan California utara di barat laut Amerika Serikat dan tenggara
British Columbia .
Katak-katak
tailed memiliki karakteristik tertentu dengan katak primitif Selandia
Baru , Leiopelmatidae , dengan yang mereka mungkin taksa adik
filogenetik. Prasejarah Vieraella milik keluarga katak ekor.
Distribusi Ascaphidae (hitam)
Katak-katak
tailed adalah dua spesies katak . Spesies adalah bagian dari genus,
Ascaphus adalah takson hanya dalam keluarga Ascaphidae. "Ekor" dalam
nama sebenarnya merupakan perluasan dari laki-laki kloaka . Ekor adalah
salah satu dari dua mengadaptasi ciri khas anatomi spesies hidup di
sungai berarus deras. Ini adalah katak Amerika Utara hanya itu
mereproduksi oleh pembuahan internal .
2. Leiopelmatidae
| ||||
| ||||
Di
Selandia Baru dan Amerika Utara katak primitif, adalah keluarga yang
termasuk ke dalam subordo Archaeobatrachia . Bentuk yang relatif
primitif mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki garis keturunan kuno.
Katak Amerika Utara dari Ascaphus Genus sekarang bersatu dengan katak
Selandia Baru dari genus Leiopelma dalam keluarga Leiopelmatidae. Hanya
empat Leiopelma dan dua spesies yang masih ada Ascaphus diketahui milik
keluarga. Leiopelma hanya ditemukan di Selandia Baru . Ascaphus hanya
ditemukan di Amerika Utara.
Mendefinisikan
karakteristik mereka ekstra mereka vertebra (sehingga total sampai
sembilan) dan sisa ekor otot (ekor itu sendiri tidak ada pada orang
dewasa, meskipun hadir dalam katak muda, yang membutuhkan permukaan
kulit ekstra sampai paru-paru mereka sepenuhnya dikembangkan). Keluarga
Ascaphidae (hanya ditemukan di Amerika Utara ), dari subordo yang sama,
membagi "unik" karakteristik, dan karenanya kedua sering digambarkan
sebagai terkait, atau bahkan bagian dari keluarga yang sama.
Pemulihan
melompat Akhir adalah unik di Leiopelmatidae. Mereka melompat dan
mendarat di sebuah reposisi "perut flop" mode kaki mereka untuk tinggal
landas untuk lompatan berikutnya hanya setelah memukul tanah dengan
permukaan ventral batang tubuh. Setelah mendarat, meluncur Ascaphus
berhenti sebelum sembuh. Munculnya melompat pemulihan awal taksa lebih
maju adalah inovasi kunci dalam evolusi anuran.
Mereka
adalah katak yang luar biasa kecil, hanya 5 cm (2.0 in) panjangnya.
Sebagian besar spesies bertelur di dalam tanah lembab, biasanya di bawah
batu atau vegetasi. Setelah menetas dari kecebong sarang di belakang
laki-laki, semua tanpa perlu berdiri atau air mengalir. Namun, katak
Hochstetter bertelur di kolam dangkal dan memiliki hidup kecebong bebas,
meskipun mereka tidak berenang jauh dari tempat penetasan, atau bahkan
pakan, sebelum metamorphosing menjadi katak dewasa. Hidupnya mungkin
lama (lebih dari 30 tahun) untuk organisme kecil seperti.
3. Bombinatoridae

Bombinatoridae sering
disebut sebagai -bellied kodok Api karena ventral berwarna cerah sisi
mereka, yang menunjukkan bahwa mereka sangat beracun bagi manusia. Ini
keluarga termasuk dua genera, Barbourula dan Bombina , yang keduanya
memiliki rata tubuh.
Bombina
yang berkutil, kodok air sekitar 7 cm (2.8 in) panjang, dan paling
terkenal untuk perut cerah. Mereka sering menampilkan unken refleks
ketika terganggu, hewan akan melengkungkan punggung dan anggota badan
untuk mengekspos perut cerah, dan mungkin turn over di punggungnya. Ini
bertindak sebagai peringatan bagi predator. Perilaku vokal dari beberapa
Bombina tidak biasa di sebut dihasilkan selama inhalasi daripada
pernafasan seperti di katak lain. Mereka bertelur berpigmen di kolam.
Barbourula
terjadi di Kepulauan Filipina dan Borneo, sedangkan Bombina spesies
ditemukan di seluruh Eurasia . Mereka sedikit kurang berwarna dari
Bombina, dan memiliki jari berselaput di samping jari kaki berselaput.
Berudu dari Barbourula adalah (tidak diketahui jelas)
Barbourula
dianggap terletak menengah antara Discoglossus dan Bombina, tetapi
dekat dengan kedua, dan oleh karena itu juga ditambahkan ke
Bombinatoridae ketika keluarga yang terpisah dari Discoglossidae .
Fosil Bombina dikenal dari Pliosen ke Pleistosen , tidak ada fosil diketahui Barbourula.
4. Discoglissidae
|

Discoglossidae adalah keluarga katak primitif, dengan nama umum katak berlidah. Mereka berasal dari Eropa Barat dan Utara- Afrika .
Keluarga
terdapat dua genus, Alytes dan Discoglossus . Yang pertama kodok yang
agak susah dan sering bisa ditemukan di darat. Yang terakhir lebih halus
dan lebih memilih air. Semua jenis tersebut mempunyai kolam-tinggal
berudu .
5. Pipidae
|

Para Pipidae adalah
keluarga dari primitif, tongueless katak . Tiga puluh spesies dalam
keluarga Pipidae ditemukan di daerah tropis Amerika Selatan (genus Pipa)
dan sub-Sahara Afrika (empat marga lainnya).
Katak
ini secara eksklusif memiliki modifikasi morfologi banyak habitatnya
cocok di perairan. Misalnya, kaki benar-benar berselaput, tubuh
diratakan, dan garis rusuk sistem hadir. Selain itu, Pipidae memiliki
telinga yang sangat dimodifikasi untuk memproduksi dan menerima suara
bawah air. Mereka tidak memiliki lidah atau pita suara, bukannya
memiliki batang kurus dalam laring yang membantu menghasilkan suara.
Lebar tubuh Mereka berkisar 4-19 sentimeter (1,6-7,5 dalam) panjangnya
tubuh.
Pipidae
merupakan para fosil yang relatif baik dan yang telah dikenal dua belas
speises punah. Enam dari ini ditempatkan dalam genus Xenopus masih ada,
sisanya dalam genera punah. Fosil ini diketahui berasal dari Afrika,
Amerika Selatan , dan Timur Tengah kembali ke Lower Cretaceous .
6. Linophrynidae
|

Leftvents kecil,
laut lophiiform ikan yang terdiri dari keluarga Linophrynidae. Dua
puluh tujuh spesies di lima genera terwakili, didistribusikan di seluruh
tropis ke perairan subtropis dari semua lautan.
Nama
genus Linophryne telah diterjemahkan dari bahasa Yunani berarti " katak
bahwa ikan dengan bersih ", sebuah kiasan untuk 'mengesankan
menggunakan ikan dari mimikri dalam memikat mangsa. Salah satu dari
beberapa keluarga anglerfishes , yang Linophrynidae tidak baik
dipelajari, dan hanya satu spesies yang diberi nama umum : yang netdevil
, Borophryne Apogon. Untuk alasan ini, nama "netdevil" kadang-kadang
dapat merujuk pada linophrynid apapun.
7. Megophryidae
|

Megophryidae adalah
besar keluarga dari kodok asli sebelah tenggara hangat dari Asia , dari
Himalaya kaki bukit ke arah timur, selatan ke Indonesia dan Greater
Sunda Islands di Maritim Asia Tenggara , dan memperluas ke Filipina .
Pada pertengahan tahun 2008 itu meliputi sekitar 70-100 spesies katak
dibagi antara 12 genera. Karena kurangnya nama vernakular, mereka
biasanya disebut megophryids.
Para
megophryids yang terkenal karena mereka kamuflase , terutama yang
tinggal di hutan , yang sering terlihat seperti daun-daun kering.
kamuflase akurat ke titik dari beberapa lipatan kulit yang memiliki
pembuluh darah yang terlihat seperti daun, dan paling tidak satu
spesies, berhidung Kisut Long Frog (Megophrys montana) telah proyeksi
panjang hidung, yang menyamarkan bentuk katak.
Megophryids
berbagai ukuran dari 2 cm (0,79 in) menjadi 12,5 cm (4.9 in)
panjangnya. Dewasa 'Lidah secara mencolok berbentuk dayung. Mereka
berudu dapat ditemukan di berbagai perairan, tetapi terutama kolam dan
sungai . Para kecebong sangat beragam dalam bentuk karena berbagai
habitat mereka huni.
8. Pelodytidae
|

Pelodytidae adalah
keluarga katak dari tiga spesies. Keluarga tidak memiliki nama Belanda
tapi nama bahasa Inggris dapat diterjemahkan sebagai peterseli kodok.
Nama ini mengacu pada bintik hijau banyak salinan gambar dan tidak bau,
seperti katak bawang putih . Lama waktu milik keluarga, yang terdiri
dari satu genus dan tiga spesies dari keluarga kodok (Bufonidae), dan
kemudian bawang putih kodok (Pelobatidae).
Spesies
ini terdapat di Eropa , terutama di sekitar Mediterania . Alleen P.
Hanya P. Caucasicus datang dari utara hingga Rusia dan Turki . Mereka
terlikat seperti malam hari, namun dalam beberapa waktu siang hari juga
terlihat.
9. Pelobatidae
|

Para kodok spadefoot Eropa adalah keluarga katak, yang Pelobatidae, dengan
hanya satu Pelobates genus masih ada, yang berisi empat jenis. Mereka
asli Eropa , dengan Mediterania , barat laut Afrika dan barat Asia .
Para
kodok spadefoot Eropa untuk katak kecil berukuran besar, sampai dengan
10 cm (3,9 in) panjangnya, yang sering menarik perhatian berwarna.
Mereka berwarna fossorial dan menggali pasir sebagai tempat untuk
bersembunyi. Mereka memiliki tonjolan mengeras di kaki mereka untuk
membantu dalam menggali, yang merupakan sumber nama umum. Mereka akan
muncul dari tanah selama periode hujan dan berkembang biak di kolam,
yang biasanya sementara.
Semua
spesies dari keluarga ini memiliki hidup bebas, air berudu . Telur
diletakkan di kolam sementara yang cepat dapat menguap, panggung
sehingga kecebong ini luar biasa singkat, dengan perkembangan yang cepat
ke bentuk dewasa dalam waktu dua minggu. Untuk lebih mempercepat
pertumbuhan mereka, beberapa kecebong adalah kanibal , makan anak-anak
mereka-rekan untuk meningkatkan pasokan protein.
10. Bufonidae
|

Kodok
ini pentebarannya luas dan terjadi secara native di setiap benua
kecuali Australia dan Antartika , mendiami berbagai lingkungan, dari
daerah kering ke hutan hujan. Kebanyakan bertelur dalam string pasangan
yang menetas menjadi berudu , walaupun, dalam genus Nectophrynoides
telur menetas langsung ke kodok miniatur.
Kodok
sejati ompong dan umumnya berkutil dalam penampilan. Mereka memiliki
sepasang kelenjar parotoid di bagian belakang kepala mereka. Kelenjar
ini mengandung racun alkaloid yang kodok mengekskresikan saat stres.
Racun dalam kelenjar berisi sejumlah toksin menyebabkan efek yang
berbeda. Bufotoxin adalah istilah umum. Hewan yang berbeda mengandung
zat berbeda nyata dan proporsi zat. Beberapa, seperti katak tebu Bufo
Marinus, lebih beracun daripada yang lain. Beberapa " kodok psikoaktif ,
"seperti Sungai Colorado Toad Bufo alvaris, telah digunakan
recreationally untuk efek dari bufotoxin .
Kodok
jantan memiliki 's organ Penawar . Di bawah kondisi yang tepat, organ
menjadi ovarium aktif, dan katak pada dasarnya menjadi perempuan.
11. Brachycephalidae
|

Para
kodok Saddleback adalah keluarga Brachycephalidae di urutan Anura .
Keluarga terdiri dari hanya satu genus, Brachycephalus, yang terdiri
dari sembilan spesies. Katak ini adalah asli tenggara Brasil .
Para
kodok Saddleback katak kecil sangat, sebagian besar sekitar 1
sentimeter (0,39 dalam) panjangnya, dan termasuk katak terkecil di
belahan bumi selatan, Izecksohn's Toad (Brachycephalus didactylus).
Mereka hanya memiliki tiga jari pada setiap kaki, dan dua jari di tangan
masing-masing. Hal ini berbeda dengan lima jari kaki biasa dan empat
jari-jari kodok yang paling.
Para
kodok Saddleback aktif pada siang hari, dan hidup dalam serasah daun di
lantai hutan. Telur yang mengalami perkembangan langsung, menetas
menjadi katak miniatur, tanpa kecebong tahap. Telur diletakkan di tanah,
dan tercakup dalam tanah untuk melindungi dari panas dan predator.
Mereka amplexus metode tidak biasa, dalam hal itu dimulai dengan
amplexus inguinal, dengan laki-laki memegang perempuan di sekitar
pinggang, dan kemudian bergeser ke amplexus aksiler, di mana genggaman
jantan diatas betina lengan. Kebanyakan spesies katak hanya menggunakan
satu teknik.
12. Centrolenidae
|

Katak
Glass (atau Glassfrogs) adalah / populer nama umum untuk katak dari
amfibi keluarga Centrolenidae ( order Anura ). Sementara warna latar
belakang umum katak kaca yang paling terutama hijau limau , kulit perut
dari beberapa anggota keluarga ini adalah transparan . Internal jeroan ,
termasuk jantung , hati , dan saluran pencernaan yang terlihat melalui
tembus kulit, maka nama umum.
Keluarga
Centrolenidae adalah clade dari anurans . Sebelumnya, keluarga
Centrolenidae dianggap berkaitan erat dengan keluarga Hylidae , namun,
baru-baru ini filogenetik penelitian [5] telah meletakkan Centrolenidae
(dan sister takson , keluarga Allophrynidae , dekat dengan keluarga
Leptodactylidae .
Monophyly
dari Centrolenidae didukung oleh dan perilaku karakter morfologi yang
meliputi: (1) adanya proses melebar di sisi medial ketiga metakarpal
(sebuah rupanya unik synapomorphy ), (2) asal ventral musculus teres
fleksor digiti III relatif terhadap yang musculus transversi metacarpi
I; (3) terminal falang T-berbentuk; (4) exotroph , lotic , burrower /
fossorial kecebong dengan berbentuk ulat tubuh dan mata C-berbentuk
punggung, yang tinggal dikubur di dalam bungkus daun dalam diam atau
sistem air mengalir; (5) telur cengkeraman disimpan di luar air pada
vegetasi atau batu di atas masih atau sistem air mengalir. Beberapa
molekul synapomorphies juga mendukung monophyly dari clade
Klasifikasi
taksonomi Centrolenidae baru-baru ini diubah. Keluarga Centrolenidae
sekarang berisi dua subfamilies dan dua belas genera (Guayasamin et al,
2009.).
13. Sooglossidae

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Suborder: Neobatrachia
Family: Sooglossidae
Katak
Seychelles (Sooglossidae) adalah keluarga dari katak hanya ditemukan di
Kepulauan Seychelles . Hingga saat ini keluarga ini diyakini termasuk
genera Nesomantis dan Sooglossus , tetapi menyusul revisi utama amfibi
pada tahun 2006, yang Nesomantis genus bernama sinonim
junior Sooglossus, sebaliknya, yang baru-ditemukan Purple Frog yang
awalnya ditugaskan untuk yang berbeda monotypic keluarga
(Nasikabatrachidae) sekarang termasuk dalam Sooglossidae.
Semua
spesies terestrial katak relatif kecil, sekitar 4 sentimeter panjang,
bersembunyi di bawah daun-daun jatuh atau di celah-celah batu. Mereka
tidak biasa untuk Neobatrachials , dalam arti bahwa mereka melakukan
amplexus inguinal, sebuah versi primitif amplexus . Mereka bertelur di
tanah lembab, bukan di air. Satu spesies kekurangan berudu , dengan
telur menetas langsung ke katak miniatur, sementara yang lain membawa
kecebong di punggung mereka sampai mereka metamorfosa .
Tidak
ada catatan fosil untuk keluarga. Nenek moyang yang dua genera ini
menyimpang ketika Kepulauan Seychelles memisahkan diri dari India
sekitar 100 juta yang lalu.
14. Heleophrynidae

Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Class: Amfibi
Subclass: Lissamphibia
Superorder: Salientia
Ordr :Anura
Subordo: Neobatrachia
Famill :Heleophrynidae
15. Hylidae

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Family: Hylidae
Hylidae
adalah luas keluarga dari katak yang biasa disebut sebagai " katak
pohon dan sekutu mereka ". Namun, hylids termasuk keragaman spesies
katak, banyak yang tidak hidup di pepohonan, tetapi terestrial atau
semi-akuatik.
Karakteristik
Kebanyakan
hylids menunjukkan adaptasi yang cocok untuk gaya hidup arboreal,
termasuk menghadap ke depan mata memberikan visi berkenaan dgn teropong ,
dan bantalan perekat pada jari tangan dan kaki. Dalam spesies
non-arboreal, fitur ini dapat sangat dikurangi, atau tidak ada. Para
Cyclorana spesies menggali katak, yang menghabiskan sebagian besar hidup
mereka bawah tanah.
Hylids
kebanyakan memakan serangga dan invertebrata lainnya, tetapi beberapa
spesies yang lebih besar dapat memakan vertebrata kecil.
Hylids
bertelur di berbagai lokasi yang berbeda, tergantung pada spesies.
Banyak menggunakan kolam, atau genangan air yang mengumpulkan dalam
lubang pohon mereka, sementara yang lain menggunakan bromeliad atau
penahan air tanaman. Spesies lain bertelur pada daun menjorok vegetasi
air, yang memungkinkan kecebong untuk jatuh ke kolam saat mereka
menetas.
Beberapa
spesies menggunakan cepat mengalir sungai, melampirkan telur tegas
dengan substrat. Berudu spesies ini telah pengisap memungkinkan mereka
untuk memegang batu setelah mereka menetas. Adaptasi lain yang tidak
biasa ditemukan di beberapa hylids Amerika Selatan, yang mengerami telur
di belakang wanita. Berudu spesies hylid kebanyakan ditempatkan lateral
mata, dan luas ekor dengan filamen, ujung sempit.
Tipe spesies
Katak
treecat Eropa, Hyla arborea , umumnya baerada di tengah dan selatan
Eropa, dan jangkauan ke Asia dan Afrika Utara . Spesies menjadi sangat
bising pada pendekatan hujan dan kadang-kadang mengurung diri dalam
kurungan sebagai semacam barometer .
Di
Amerika Utara, ada banyak spesies dari keluarga Hylidae, termasuk
versicolor Hyla (katak pohon abu-abu) dan cinerea Hyla (katak pohon
hijau Amerika). Para pengintip musim semi (pseudopodia crucifer) juga
tersebar luas di bagian timur Amerika Serikat dan umumnya terdengar di
malam musim semi dan musim panas.
"Katak
Pohon" adalah nama populer untuk beberapa. Versicolor Hyla Hylidae
adalah katak pohon berubah, lichenatus Trachycephalus adalah katak pohon
lichened, dan marmoratus Trachycephalus katak pohon marmer. Namun, nama
"treefrog" tidak unik untuk keluarga ini, juga digunakan untuk banyak
jenis Rhacophoridae .
Hyla versicolor , Amerika Utara

Litoria wilcoxi, Stoney Creek Frog

Hyla japonica, Jepang Tree Frog

Phyllomedusa sauvagii, waxy Monyet Daun Frog

16. leptodactylidae

Eleutherodactylus guttilatus
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Subclass: Lissamphibia
Order: Anura
Suborder: Neobatrachia
Superfamily: Hyloidea
Family: Leptodactylidae
Subfamilies
* Ceratophryinae
* Cycloramphinae
* Eleutherodactylinae
Leptodactylidae adalah
beragam keluarga dari kodok yang mungkin menyimpang dari yang lain
hyloids selama Kenozoikum era, atau mungkin pada akhir Mesozoikum . Ada
sekitar 50 genera , salah satunya adalah Eleutherodactylus , yang
terbesar vertebrata genus, dengan lebih dari 700 spesies. Secara total,
ada sekitar 1.100 spesies leptodactylid, yang sebagian besar tersebar
luas di seluruh Tengah dan Amerika Selatan . Keluarga sering dianggap
paraphyletic dan tidak memiliki morfologi synapomorphies . Keluarga
meliputi darat, menggali, air, dan anggota arboreal, mendiami berbagai
habitat yang berbeda.
Beberapa
genera dalam Leptodactylidae bertelur di sarang busa. Ini dapat di
celah-celah, di permukaan air, atau di lantai hutan. Sarang busa ini
adalah beberapa yang paling bervariasi antar katak. Ketika telur menetas
dalam sarang di lantai hutan, kecebong tetap di dalam sarang, tanpa
makan, sampai metamorfosis. Dalam genus Eleutherodactylus , telur
mengalami pengembangan langsung dan menetas langsung ke katak miniatur,
tanpa hidup berudu tahap-bebas.
Leptodactylids
diwakili dengan baik dalam catatan fosil, dan satu spesimen dari genus
Eleutherodactylus sepenuhnya terpelihara dalam damar 37 juta tahun yang
lalu.
17. Myobatrachidae

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Family: Myobatrachidae
Myobatrachidae adalah
keluarga katak, dari order Anura . Anggota keluarga ini sangat
bervariasi dalam ukuran, dari spesies kurang dari 1,5 cm (0,59 in)
panjang, untuk katak terbesar kedua di Australia, Giant Barred Katak
(Mixophyes iteratus), pada 12 cm (4.7 in) panjangnya. Seluruh keluarga
adalah darat maupun di perairan katak baik, dengan tidak ada spesies
arboreal, dan ditemukan di Australia dan New Guinea .
Karakteristik
Keluarga
Myobatrachidae berisi bentuk pengasuhan yang unik dalam kerajaan hewan.
Kedua spesies -katak mengerami lambung (genus: Rheobatrachus),
ditemukan dalam keluarga ini. Betina spesies ini akan menelan mudanya,
di mana mereka berkembang sampai metamorfosis . Kantong perut katak ini
(Assa darlingtoni) telah kantong di sisi tubuhnya. Jantan akan menjaga
telur sampai menetas, dan membantu kecebong ke sisi, di mana mereka
tinggal sampai metamorfosis. [1] Bentuk lain dari perawatan orangtua,
meskipun tidak unik, ditemukan dalam banyak spesies dari genus,
Limnodynastes , dimana laki-laki akan mengubur sendiri di dekat massa
telur, dan melindungi telur.
Sementara
banyak spesies yang disesuaikan dengan menggali, membantu mereka
bertahan dalam-kering atau musiman lingkungan semi gersang, yang Frog
Turtle dan Sandhill Frog sejauh untuk bertelur mereka langsung ke pasir
beberapa meter di bawah permukaan lembab, bukan ke dalam air. Spesies
ini tidak berudu , dengan telur menetas langsung ke kodok miniatur.
Katak
ini tidak cakram perekat kaki ditemukan di katak pohon . Keluarga ini
dipecah menjadi tiga sub-keluarga: Limnodynastinae, Myobatrachinae dan
Rheobatrachinae. Pemisahan ini terutama didasarkan pada kebiasaan
meletakkan telur mereka. spesies dari sub-keluarga Limnodynastinae
berbaring sarang busa yang dibuatnya. Betina menciptakan busa oleh
mengagitasi bahan kimia pada kulitnya dengan tangan. Busa mungkin
mengapung di atas air, atau berada di atas tanah. Sub-keluarga
Rheobatrachinae berisi dua spesies katak lambung-merenung, dan sisanya
berada dalam Myobatrachinae sub-keluarga.
18. Arthroleptidae

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Suborder: Neobatrachia
Family: Arthroleptidae
Genus: Arthroleptis
Arthroleptis adalah genus katak dalam keluarga Arthroleptidae ditemukan di daerah tropis Afrika .
19. Racun panah katak (Dendrobatidae)

Dendrobates Azureus
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Suborder: Neobatrachia
Superfamily: Dendrobatoidea
Family: Dendrobatidae
Poison
dart frog (juga panah-racun katak, kodok racun atau sebelumnya katak
panah racun) adalah nama umum dari suatu kelompok katak di Dendrobatidae
keluarga yang berasal Tengah dan Amerika Selatan . Tidak seperti
kebanyakan katak, spesies ini aktif di siang hari dan sering menunjukkan
tubuh berwarna cerah. Walaupun semua dendrobatids liar
setidaknya agak beracun, tingkat toksisitas bervariasi dari satu spesies
ke yang berikutnya dan dari satu populasi yang lain. Banyak spesies
yang kritis terancam punah . Amfibi ini sering disebut
"katak panah" karena pribumi Amerindian menggunakan 'dari mereka sekresi
beracun untuk meracuni ujung blowdarts . Bahkan, lebih dari 175
spesies, hanya tiga telah didokumentasikan sebagai yang digunakan untuk
tujuan ini ( curare tanaman lebih sering digunakan), dan tidak ada
berasal dari dendrobates genus, yang paling dicirikan oleh warna yang
cemerlang dan pola kompleks anggotanya.
Sebagian
besar spesies katak panah beracun yang kecil, kadang kurang dari 1,5 cm
(0,59 in) panjang dewasa, meskipun sedikit yang sampai dengan 6 cm (2.4
in) panjangnya. Mereka berat sekitar 2 gram, tergantung pada ukuran
katak. Kebanyakan katak panah beracun berwarna cerah, menampilkan
aposematic pola untuk memperingatkan pemangsa potensial. Pewarnaan cerah
mereka dikaitkan dengan toksisitas dan tingkat alkaloid. Katak
seperti yang spesies dendrobates memiliki tingkat tinggi alkaloid,
sedangkan spesies Colostethus yang samar berwarna dan tidak beracun.
Tidak seperti katak lainnya, mereka adalah diurnal , bukannya terutama
pada malam hari atau kusam . Ketika lahir dan dibesarkan di penangkaran,
katak racun tidak menghasilkan racun kulit yang mereka mempertahankan
di habitat asli mereka.
Mereka
bertelur di tempat-tempat lembab, termasuk pada daun, pada tanaman,
antara akar terbuka, dan di tempat lain, dan biarkan kecebong untuk
lolos ke punggung mereka setelah mereka menetas. Mereka kemudian membawa
piggy-didukung kecebong ke air, di mana larva tetap sampai metamorfosis
. Air kolam renang biasanya, tetapi beberapa spesies menggunakan air
berkumpul di bromeliad atau tanaman lainnya; beberapa spesies
menyediakan makanan, memasok kecebong dengan telur yang tidak dibuahi
untuk makan. dan
Habitat
Racun
katak panah yang endemik lembab , lingkungan tropis Tengah dan Amerika
Latin (Amerika Selatan). Katak ini umumnya ditemukan di daerah tropis
hutan hujan , termasuk di Bolivia , Kosta Rika , Brasil , Kolombia ,
Ekuador , Venezuela , Suriname , Perancis Guyana , Peru , Panama ,
Nikaragua dan non-asli Hawaii .
Habitat
alam termasuk hutan dataran rendah yang lembab subtropis atau tropis,
subtropis atau semak dataran tinggi tropis, Montanes lembab subtropis
atau tropis dan sungai-sungai, rawa-rawa air tawar, rawa air tawar
berselang, danau dan rawa. Spesies lainnya dapat ditemukan di padang
rumput dataran rendah musiman basah atau kebanjiran, tanah yang subur,
padang rumput, kebun pedesaan, perkebunan, savana lembab dan berat bekas
hutan yang terdegradasi. Premontane hutan dan daerah berbatu juga telah
diketahui memiliki katak. Dendrobatids cenderung hidup pada atau dekat
dengan tanah, serta pohon sebanyak 10 meter (33 kaki) dari tanah.
Reproduksi
Banyak
jenis racun katak panah berdedikasi orang tua. Dendrobates pumilio yang
baru menetas berudu membawa mereka ke dalam kanopi. Para berudu
menempel pada lendir di belakang orang tua mereka. Setelah di bagian
hulu pohon-pohon hutan hujan orang tua deposit muda mereka di kolam air
yang menumpuk di epifit tanaman seperti bromeliad . Feed kecebong pada
invertebrata dalam pembibitan arboreal mereka dan ibu mereka bahkan akan
melengkapi diet mereka dengan mendepositokan telur ke dalam air. Kodok
racun lainnya bertelur di tanah hutan, tersembunyi di bawah serasah
daun. Katak Poison pupuk telurnya eksternal, yang mengatakan, betina
meletakkan telur kopling dan laki-laki menyuburkan mereka sesudahnya,
dalam cara yang sama seperti ikan yang paling ( fertilisasi eksternal ).
Racun kodok sering dapat diamati setiap mencengkeram serupa lainnya,
dengan cara katak yang paling bersetubuh in Namun, demonstrasi tersebut
sebenarnya pertandingan gulat teritorial. Baik jantan dan betina sering
terlibat dalam perselisihan atas wilayah. jantan akan berjuang untuk
tempat betenggernya burung yang paling menonjol dari yang untuk
menyiarkan kawin nya panggilan; atas melawan diinginkan, sarang dan
bahkan menginvasi sarang lain untuk betina melahap pesaing telur.'s
betina
20. Hemisotidae

Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum: Chordata
Class: Amfibi
Order : Anura
Subordo : Neobatrachia
Família : Hemisotidae
21.Hyperoliidae
Alang dan Katak Bush

Heterixalus alboguttatus
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Family: Hyperoliidae
Subfamilies
Hyperoliinae
Kassininae
Leptopelinae
Tachycnemidae
Hyperoliidae adalah
keluarga kecil menengah, berwarna cerah, katak yang berisi lebih dari
250 spesies dalam 19 genera. Hyperoliidae berkisar dari 1,5 cm (0,59 in)
untuk 8 cm (3.1 in) panjang tubuhnya. Banyak spesies, cerah bermotif,
kulit halus yang hampir terlihat enamel.
Kebanyakan
Hyperoliidae arboreal, namun ada juga yang darat, termasuk beberapa
Kassina spesies yang bergerak dengan berjalan kaki atau berlari daripada
melompat. Ketak ini juga hanya memangsa telur spesies anura yang
lainnya.
Berkembang
biak di keluarga ini dimulai pada awal musim hujan di mana Hyperoliids
berkumpul di lokasi penangkaran. Kebanyakan hyperoliidae bertelur di
air, meskipun busa, pohon lubang pembibitan bersarang, dan peletakan
telur dalam vegetasi di atas air adalah semua perilaku diketahui [2] .
Afrixalus membangun sarang daun untuk telur-telurnya, dengan melipat dan
mengelem tepi daun. Berudu adalah tipe kolam larva dengan sirip
punggung besar di ekor. Hyperoliidae merupakan fosil yang tdak
diketahui.
21. Microhylidae

Gastrophryne carolinensis
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Suborder: Neobatrachia
Family: Microhylidae
Subfamilies:
Asterophryinae
Brevicipitinae
Microhylidae adalah
keluarga katak yang geografisnya luas . Ada 413 spesies dalam 69 genus
dan sembilan subfamilies, yang merupakan jumlah terbesar genera dari
setiap keluarga katak.
Seperti yang disarankan oleh namanya, microhylids adalah kebanyakan katak kecil. Banyak
spesies yang di bawah 1,5 cm (0,59 in) panjang, walaupun beberapa jenis
yang sama besar dengan 9 cm (3,5 in). Mereka dapat arboreal atau
terestrial, dan beberapa bahkan kebiasaan dekat dengan air. Penghuni
tanah biasanya ditemukan di bawah serasah daun dalam hutan,
kadang-kadang menjelajah keluar pada malam hari untuk berburu. Ada dua
bentuk utama bagi microhylids, satu dengan badan lebar dan mulut sempit,
dan yang lainnya dengan proporsi katak normal. Mereka dengan mulut
sempit umumnya memakan rayap dan semut , dan yang lainnya memiliki diet
yang paling khas katak. Spesies dari genus breviceps adalah menggali
katak ditemukan di daerah kering Afrika. Beberapa spesies mereka bahkan
akan bertelur mereka di bawah tanah.
Reproduksi
Microhylids
dari New Guinea dan Australia benar-benar memotong kecebong panggung,
dengan pengembangan langsung dari telur menjadi katak. Spesies arboreal
sehingga dapat meletakkan telur dalam pohon, dan tidak perlu usaha ke
tanah. Dimana spesies memiliki berudu, ini hampir selalu kekurangan gigi
atau paruh horny khas dari kecebong keluarga lainnya
Anatomi
Tengkorak
telah dipasangkan palatin dan frontoparietals. Facial saraf melewati
foramen anterior akustik dalam kapsul auditori; ganglia saraf trigeminal
dan wajah yang fusi membentuk ganglion prootic. Ada delapan (atau
tujuh) tulang holochordal presacral dan mereka semua precoelous kecuali
permukaan cekung ganda pada presacral terakhir. Korset Pectoral adalah
firmisternal dan menunjukkan beberapa mengurangi klavikula dan
procoracoids Terminal falang tumpul, menunjuk atau t-berbentuk. Berudu
kurangnya berkeratin bagian mulut dan memiliki ruang spiracular besar
dikosongkan oleh spirakel caudomedial.
22. Ranidae

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amfibi
Order: Anura
Suborder: Neobatrachia
Superfamily: Ranoidea
Family: Ranidae
Subfamilies
Petropedetinae
Raninae
Keluarga
Ranidae, memiliki distribusi terluas dari setiap katak keluarga. Mereka
adalah melimpah di sebagian besar dunia, terjadi di semua benua kecuali
Antartika . Katak-katak yang benar adalah hadir di Amerika Utara ,
bagian utara Amerika Selatan , Eropa , Asia , Madagaskar , Afrika dan
dari Hindia Timur untuk New Guinea , sedangkan spesies asli Australia -
yang Kayu Australia Katak (Hylarana daemelii) - adalah terbatas pada
jauh di utara .
Biasanya,
katak benar adalah halus, katak berkulit basah, dengan besar, kaki kuat
dan kaki berselaput ekstensif. Katak-katak benar sangat bervariasi
dalam ukuran, mulai dari yang kecil - seperti Katak Kayu (Rana
sylvatica) - untuk katak terbesar di dunia, katak Goliat (Conraua
goliath).
Banyak
katak sejati air atau tinggal dekat dengan air. Sebagian besar spesies
bertelur di air dan pergi melalui tahap berudu. Namun, sebagaimana
dengan kebanyakan keluarga katak, ada variasi besar habitat dalam
keluarga. Mereka dari genus Tomopterna adalah menggali katak asli ke
Afrika dan menunjukkan sebagian besar karakteristik umum untuk katak
menggali di seluruh dunia. Ada juga spesies arboreal katak benar, dan
keluarga termasuk beberapa dari sedikit amfibi yang dapat hidup di air
payau.
23. Allophrynidae
24. Pseudisae
25. Rhinodermatidae
26. Microhylidae
27. Rachoporidae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar