Selamat Datang di Blog yang Sederhana ini

Selamat Datang di Blog yang Sederhana ini

Selasa, 10 April 2012

Divisi Tumbuhan Lumut


DIVISI BRYOPHYTA

A.     KEBERADAAN
-         Kebanyakan merupakan tumbuhan darat, hidup di tempat teduh dan lembab;
-         Adaptasi dengan kondisi darat belum sempurna, sehingga dikenal sebagai tumbuhan amfibi;
-         Beberapa anggotanya hidup di air;
Contoh : Riccia fluitan, Ricciocarpus, Riella, Sphagnum       

B. STRUKTUR
1.  Tumbuhan dewasa menunjukkan 2 generasi yang berbeda secara morfologi
      yaitu sebagai generasi gametofit (n) dan generasi sporofit (2n).
2.   Fase gametofit dominan dan disebut sebagai tumbuhan Lumut.
1.      Gametofit berwarna hijau dan bersifat autotrof. Sporofit melekat pada gametofit dan suplai makanan tergantung pada Gametofit.
2.      Tubuh tumbuhan berupa thallus, namun ada juga yang terdiferensiasi menjadidaun, batang rhizoid. Contoh  : Funaria, Polytrichum (lumut daun).
3.      Thallus melekat pada substrat dengan rhizoid uniseluler tak bercabang- pada Riccia, Marchantia, sedang pada lumut daun, rhizoid multiseluler bercabang
4.      Terdapat sisik  multiseluler pada permukaan ventral tumbuhan yang berbentuk thallus

C.REPRODUKSI
    1. Dengan cara Vegetatif dan generatif (seksual).
    2. Reproduksi secara vegetatif berupa cabang adventif, umbi atau gemma.
    3. Organ reproduksi ♂ berupa Antheridia, ♀ berupa archegonia.
    4. Antheridium biasanya berupa gada, bertangkai pendek, tiap anthridium memproduksi banyak antherozoid.
    5. Archegonium berbentuk botol, terdiferensiasi menjadi bagian leher dan venter, berupa sel-sel kanal leher, sel kanal venter dan sel telur, didalam selaput steril yang terdiri dari selapis sel.

D.FERTILISASI
1.      Air dibutuhkan untuk menghantar antherozoid ke archegonium yang masak.
2.      Sel-sel kanal leher dan sel-sel kanal venter archegonium mengalami disintegrasi dan memungkinkan antherozoid masuk/mencapai venter dan berfusi dengan sel telur, sehingga menjadi zygote.

E. SPOROFIT
1.      Setelah fertilisasi akan terjadi zygote yang kemudian akan berkembang menjadi sporofit.
2.      Perkembangan sporofit terjadi dalam venter archegonium. Sel dinding venter membelah sehinggan membentuk kaliptra yang menutup/melindungi sporofit muda.
3.      Sporofit umumnya terdiri atas kaki, seta dan kapsul, kadang-kadang tanpa kaki atu tanpa seta.
4.      Spora dihasilkan setelah pembelahan reduksi (meiosis), pada sel induk spora yang campur atau tidak campur dengan sel-sel steril akan menjadi elater.
5.      Spora berkecambah menjadi tumbuhan baru yang dimulai dengan protonema.  

F. KLASIFIKASI
Anggota divisi Bryophyta meliputi kurang lebih 960 marga dan 24.000 jenis yang diklasifikasikan secara berbeda oleh beberapa ahli yang berbeda. Beberapa ahli mengklasifikasikan antara lain sbb.:
1.      Braun (1864) memperkenalkan nama Bryophyta, termasuk Algae, Fungi,
      Lichenes dan Mosses didalamnya.
2.      Eichler (1883) membagi Bryophyta menjadi 2 kelas yaitu (i) Hepaticae dan
     (ii) Musci
3.      Engler (1892) : kelas Hepaticae dibagi menjadi 3 bangsa sbb.
Divisi Bryophyta .
            Kelas Hepaticae: 1. Bangsa Marchantiales
                                                    2.Bangsa Jungermaniales
                                                                3.Bangsa Anthocerotales
                  Kelas Musci
Sistem ini diikuti oleh Bessey (1911); Fritsch (1929); Wettstein (1933-1935); Bower (1935); Buch + Verdoorn+ Evans (1938); Evans (1939), Engler + Melchoir + Wedermann (1954).
4.      Howe (1899), Campbell (1918,1940), Smith (1938,1955), Takhtajan (1953),
Schuster (1953-1958) dll. membagi Bryophyta menjadi 3 kelas yaitu:
-         kelas I : Hepaticae
-         kelas II:  Anthocerotae
-         kelas III: Musci

5.      Rothmaler (1951) dan rekomendasi ICBN (1956) :
Bryophyta dibagi menjadi 3 kelas sbb.
Kelas I       : Hepatopsida ( Hepaticae)
Kelas II      : Anthoceropsida (Anthocerotae)
Kelas III     : Bryopsida (Musci)
6.      Proskauer (1957) menyarankan Kelas Anthoceropsida diubah namanya menjadi Anthocerotopsida.

Untuk hand-out ini akan menggunakan klasifikasi Proskauer (1957) sbb. :
Bryophyta dibagi menjadi 3 kelas :
  1. Kelas Hepatopsida
Ciri-ciri :
    1. dapat berupa thallus atau terdiferensiasi menjadi batang dan daun;
    2. daun (jika ada) tanpa midrib;
    3. rhizoid unisel dan tak bercabang, sisik ventral biasanya ada;
    4. organ seksual berkembang dibagian dorsal atau di ujung;
    5. sporofit biasanya terdiferensiasi menjadi kaki, seta dan kapsul, tetapi kadang-kadang tanpa kaki dan seta.
Kelas ini meliputi 3 bangsa :
1.1.  Bangsa Marchantiales
Dapat berupa thallus atau lembaran seperti daun, gepeng tipis, dorsiventral organism. Sporofit tanpa seta atau suatu seta pendek. Pada bagian ventral biasanya   terdapat sisik ventral.
1.1.1.      Suku Ricciaceae
Meliputi 2 marga yaitu Ricciocarpus dan Riccia. Keduanya berupa lembaran tipis (flat) dan percabangannya dikotomis.
1.1.1.1.Marga Ricciocarpus
Marga ini anggotanya bersifat monoecious, 0rgan ♀ dan organ ♂ muncul pada tumbuhan yang sama. Mula-mula muncul antheridia baru kemudian diikuti oleh archegonia. Contoh jenis : Ricciocarpus natans
            1.1.1.2.Marga Riccia
                        Kebanyakan dari marga ini adalah tumbuhan terrestrial, membentuk roset 
                        pada tanah lembab, tetapi beberapa individu   bersifat amphibious.
1.1.2.      Suku Marchantiaceae
Anggota suku ini biasanya bersifat terrestrial yang lembab, juga bercabang secara dikotomis, tetapi lebih besar dibandingkan dengan Riccia dan Ricciocarpus. Sisi ventral terdiri dari bagian halus dan tuberculate. Rhizoid yang muncul dari sisi ventral halus menancap dalam tanah, sedang rhizoid yang muncul dari sisi tuberculate tumbuh horizontal seperti permukaan ventralnya.
1.1.2.1.Marga Marchantia
Contoh jenis : Marchantia polymorpha
                        M. paleacea
                        M. domingensis
            1.1.2.2.Marga Reboulia
                        Contoh jenis     : Reboulia hemisperica

1.2.  Bangsa Sphaerocarpales
1.2.1.Suku Sphaerocarpacea
         Suku ini terdiri dari :
1.2.1.1  Marga Sphaerocarpos
Thallusnya tergolong bilateral simetri terdiri antara lain lembaran yang agak tebal dari “leaflike” dan sayap. Tidak djumpai sisik ventral, rhizoid sederhana, bukan tuberculate rhizoid.
Habitat : terrestrial di endapan alluvial, contoh . Sphaerocarpos texanus
            1.2.2. Suku Riellaceae
                     Hanya memiliki satu marga saja   yaitu Riella dengan dua jenisnya yaitu
                     Riella americana dan R. affinis.
                     Riella merupakan marga yang cenderung aquatik. Tubuh asimetris, tegak,
                     dengan sayap yang lemas. Rhizoid hanya sedikit , muncul dipangkal aksis
                     menancap di substrat.
           
1.3.  Bangsa Jungermaniales
Anggota Bangsa ini biasanya hidup di atas tanahatau di batang-batang pohon. Di daerah tropik  anggota bangsa ini bersifat epifit di hutan.
            Ciri-ciri umum Bangsa:
-         Thallus berbentuk pita, sempit dan menggarpu.
-         Sebagian ada yang tampak mempunyai midrib (rusuk tengah).
-         Mempunyai bagian yang mirip daun (“leaflike”) seolah-olah terdapat ibu tulang daun.
-         Terdapat semacam batang dorsiventral.
-         Biasanya memiliki “daun” ventral (amfigastrium/ daun-daun perut).
Bangsa ini meliputi 3 suku :
1.3.1. Suku Anacrogynaceae
            Contoh : Pellia epiphylla (seperti Marchantia)
                           Blasia puslla
1.3.2. Suku Acrogynaceae
            Contoh : Plagiochila asplenoides
                           Frullania tamarisci
           
1.3.3. Suku Haplomitriaceae
           Thallus radial, bentuk thallusnya mirip dengan Anacrogynaceae.
Contoh: Calobryum mnioides
              C. blumei      

  1. Kelas Anthocerotopsida
Meliputi 6 genera (marga) saja, 2 suku dalam satu Bangsa.
Ciri-ciri kelas  :
a.       Thallus dorsiventral
b.      Rhizoid berdinding halus, tanpa sisik ventral;
c.       Setiap sel thallus biasanya ,mengandung sebuah chloroplast yang cukup besar:
d.      Sporofit mengandung bulbus dan kapsul berbentuk silinder tanpa seta;
e.       Dinding kapsul terdiri dari 4 – 6 lapis sel yang kaya chloroplast dengan atau tanpa stomata pada lapisan epidermis.

1.1.  Bangsa Anthocerotales
1.1.1.      Suku Anthocerotaceae
Habitat : kosmopolit, dapat hidup di daerah bermusim empat, bahkan dapat hidup pada saat winter.
Ciri Suku ini adalah thallus berbentuk cakram, tepi sobek
Contoh: Marga Anthoceros: jenis Anthoceros laevis
              Marga Phaeoceros
              Marga Megaceros
              Marga Dendroceros
1.1.2.      Suku Notothylaceae
Suku ini dibedakan dengan Suku Anthocerotacea, karena:
a.   Sporofit pendek
    1. Stomata sedikit dan tidak dijumpai sel-sel higroskopis yang tebal.
Contoh : Marga Notophylas; jenis Notophylas sp
         
  1. Kelas Bryopsida
Ciri-ciri Bryopsida antara lain:
-    Tubuh terbagi menjadi    daun, aksis dan   rhizoid;
-         Daun terdapat midrib dan tersusun dalam 3-8 baris pada setiap aksis;
-         Rhizoid multisel, bercabang;
-         Organ reproduksi berkembang dibagian apeks;
-         Sporofit terdiri dari kaki, seta dan   kapsul.

Kelas Bryopsida biasanya meliputi 3 bangsa yaitu:
3.1.            Sphagnales
Terdiri dari satu Suku dan sati Marga saja. Habitat: biasanya di tempat berawa, danau, kolam dll.
Ciri-ciri umum:
-         batang bercabang-cabang membentuk roset daun di ujung.
-         Daun yang tua berubah menjadi pembalut batang bawah.
-         Kulit batang tersusundari selapis atau beberapa lapis sel mati dan kosong.
-         Jaringan kulit batang bersifat seperti kulit spon
Contoh : Sphagnum fimbriatum, S. squarrosum, S acutifolium

3.2.            Bangsa Andreaeales
Terdiri dari satu suku yaitu Suku Andreaeaceae dan satu marga yaitu Andreaea.
Ciri Umum:
-         Habitus pita bercabang simpodial;
-         Tumbuhan berwarna hijau kehitaman;
-         Rhizoid menancap di substrat;
-         Daun lebat dengan 3 daun setiap kelompok;
-         Dapat bersifat monoceous atau dioceous
Contoh: Andreaea ruprestris

3.3.            Bangsa Bryales
Merupakan keluarga besar, karena meliputi banyak anggota di dalamnya. Klasifikasi Bryales biasanya atas dasar bentuk kapsul spora, peristom, aperculum dan kaliptra. Suku-suku dibawahnya antara lain :
3.3.1.      Suku Funariaceae
Contoh : Funaria hygrometrica
3.3.2.      Suku Rhizogoniaceae : Rhizogonium sp
3.3.3.      Suku Polytrichaceae: Polytrichum sp
           Atrichum sp
                        3.3.4.   Suku Hypnaceae:    Hypnum sp
                                                                    Pylaisiella sp

1 komentar:

  1. Trima kasih artikelnya. Menambah perbendaharaan referensi saya

    BalasHapus