Selamat Datang di Blog yang Sederhana ini

Selamat Datang di Blog yang Sederhana ini

Rabu, 11 April 2012

Parasit

Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia.
Parasitoid adalah parasit yang menggunakan jaringan organisme lainnya untuk kebutuhan nutrisi mereka sampai orang yang ditumpangi meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui sebagai necrotroph.
Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikel simbiosis). Dalam pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan oleh beberapa tumbuhanin sektivora.
Parasit berasal dari kata “Parasitus” (Latin) = “Parasitos” (Grik), yang artinya seseorang yang ikut makan semeja. Mengandung maksud seseorang yang ikut makan makanan orang lain tanpa seijin orang yang memiliki makanan tersebut. Jadi Pengertian Parasit adalah organisme yang selama atau sebagian hayatnya hidup pada atau didalam tubuh organisme lain, dimana parasit tersebut mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk hidupnya .

Kerugian akibat parasit terjadi melalui beberapa cara, yaitu :

Menghisap darah, cairan getah bening atau eksudat
Contoh : artropoda (lalat dan nyamuk), helminth (cacing Ancylostoma sp) dan Protozoa darah (Plasmodium sp; Leucocytozoon sp; Trypanosoma sp) menghisap darah. Artropoda (lalat jenis tertentu), Helmin (cacing Thelazia sp; Syngamus sp), protozoa (Trichomonas sp) menghisap cairan getah bening atau eksudat.
Menghisap makanan hospes
Contoh : Helmin (cacing Ascaris spTaenia spp), kesemuanya menghisap makanan hospes.
Merusak jaringan tubuh
Contoh : cacing Trematoda Fasciola gigantica merusak jaringan hati, Protozoa (Eimeria sp) merusak epitel usus, Artopoda larva lalat Gastrophylus sp merusak dinding lambung.
Menimbulkan radang
Contoh : larva dari cacing Ancylostoma sp bisa menembus kulit dan menimbulkan radang. Gigitan dari Artropoda (lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau) kesemuanya menimbulkan radang. Protozoa Eimeria sp merusak epitel usus dan mengakibatkan terjadinya radang.
Dapat menstimulir terjadinya kanker
Contoh : cacing Spirocerca lupi telah terbukti dapat menstimulir (merangsang) terjadinya kanker saluran pencernaan anjing.

Parasit bisa dibedakan berdasarkan :

Akibat yang ditimbulkan
Berdasarkan akibat yang ditimbulkan, parasit dapat dibedakan menjadi :
ParasitiASIS adalah jika parasit belum mampu menimbulkan lesi (jejas) atau tanda klinis pada hospesnya, sedangkan ParasitOSIS adalah jika parasit telah mampu menimbulkan lesi (jejas) atau gejala klinis pada hospesnya.
Contoh : infeksi cacing Ascaris suum pada babi, hasil pemeriksaan tinja ditemukan telur cacingAscaris suum tetapi babi tersebut belum menampakkan gejala klinis, sehingga babi tersebut menderita Ascariasis. Sedangkan jika babi tersebut telah menampakkan gejala klinis disebut menderita Ascariosis.
Lama hidup parasit pada hospes
Berdasarkan lama hidup perparasit pada hospes, parasit dapat dibedakan menjadi :
Parasit yang Selama Hidupnya sebagai Parasit
Contoh : Cacing Trichinella spiralis cacing dewasanya hidup didalam saluran pencernaan dan larvanya hidup diantara sel-sel daging serat lintang babi.
Parasit yang Belum Dewasa sebagai Parasit dan setelah Dewasa Hidup Bebas
Contoh : artopoda (lalat Chrysomia sp) dimana larva lalat ini umumnya hidup di sela-sela ceracak kaki sapi sehingga menimbulkan Miasis, sedangkan lalat dewasanya hidup bebas.
Parasit yang Dewasa sebagai Parasit dan Sebelum Dewasa Hidup Bebas
Contoh : artropoda nyamuk, (Aedes, Anopheles dan Culex) betina dewasa hidup sebagai parasit (menghisap darah), sedangkan jentik (belum dewasa) hidup bebas didalam air.
Parasit yang Hampir Seluruh Hidupnya sebagai Parasit
Contoh : cacing Fasciola gigantica, embrio yang ada didalam telur hidup bebas, stadiummirasidium, sporokista, redia dan cercaria hidup sebagai parasit pada siput air tawar (Lymnaea sp), stadium metasercaria hidup bebas dan cacing dewasanya berparasit didalam hati dan kantung empedu herbivopa.
Lama waktu berparasitnya
Berdasarkan lama waktu berparasitnya, parasit dapat diebdakan menjadi :
  1. Parasit Temporer (Berkala = Periodik) adalah parasit yang mengunjungi hospesnya pada waktu –waktu tertentu saja.Contoh : Nyamuk, lalat akan menghisap darah hospesnya pada waktu tertentu saja
  2. Parasit Stasioner, adalah parasit yang sebagian atau seluruh hidupnya menetap pada hospes, apabila menetap selama satu stadium siklus hidupnya disebut Parasit Stasioner Berkala (Stasioner Periodik) dan apabila selama hidupnya menetap dan berparasit pada hospes disebut Parasit Stasioner Permanen.
Sifat keparasitannya
Berdasarkan sifat keparasitannya, parasit dapat dibedakan menjadi parasit :
  1. Parasit Isidentil adalah parasit yang secara kebetulan ditemukan pada hospes yang tidak seharusnya (hospes yang tidak wajar). Contoh : cacing pita Dipyllidium caninum.
  2. Parasit Eratica adalah parasit yang lokasi berparasitnya ditemukan tidak pada target organnya. Contoh : cacing Ascaris suum.
  3. Parasit Fakultatif adalah parasit yang dapat hidup bebas atau hidup sebagai parasit. Contoh lalat rumah (Musca domestica).
  4. Parasit Obligat adalah parasit yang hidupnya mutlak sebagai parasit, jadi untuk kelangsungan hidupnya mutlak memerlukan hospes. Contoh ; cacing hati Fasciola gigantica, Protozoa (Eimeria sp).
  5. Parasit Spuriosa adalah parasit yang dikeluarkan oleh bukan hospes yang semestinya, dimana parasit tersebut tidak mengalami perkembangan atau menimbulkan kerusakan pada hospes tersebut. Contoh pada pemeriksaan tinja anjing ditemukan telur cacing pita Taenia saginata yang seharusnya berparasit pada manusia.
Jumlah hospes yang diperlukan
Berdasarkan jumlah hospes yang dibutuhkan dalam menyelesaikan siklus hidupnya, maka parasit dibedakan menjadi :
  1. PARASIT MONOXEN adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu hospes definitif saja.
  2. PARASIT HETEROXEN (“heteros” = berbeda) sering disebut juga DIHETEROXEN adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya melalui stadium-stadium yang setiap stadiumnya memerlukan hospes yang berlainan.
  3. PARASIT POLIXEN (“poly” = banyak) adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan lebih dari satu hospes, tetapi kesemuanya dari satu jenis.
Tempat berparasitnya
Berdasarkan tempat berparasitnya (predileksinya), parasit dapat dibedakan  menjadi :
  1. EKTOPARASIT = EKTOZOA adalah parasit yang secara umum hidup pada permukaan luar tubuh (kulit) hospes atau didalam liang (telinga luar dan rongga hidung) yang berhubungan bebas dengan dunia luar dan termasuk juga parasit datang – pergi (parasit yang tidak menetap didalam tubuh hospes).
  2. ENDOPARASIT = ENDOZOA adalah parasit yang hidup didalam organ dalam, system (alimentarius, sirkulasi, respirasi), rongga dada, rongga perut, persendian, otot daging atau jaringan lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan dunia luar.

Cara Penularan parasit

Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu :
  1. PENULARAN SECARA VERTIKAL adalah penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang baru dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui : telur, air susu atau plasenta.
  2. PENULARAN SECARA HORIZONTAL adalah cara penularan yang umumnya terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar. Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :
KONTAK LANGSUNG adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara dua individu atau lebih. Contoh : penularan kutu, tungau .
KONTAK TIDAK LANGSUNG adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya kontak fisik antara individu, melainkan karena sarana lain seperti (bahan yang tercemar oleh parasit atau parasit sendiri yang aktif mencari hospes).

Adaptasi Parasit

  1. ADAPTASI BIOLOGI, adaptasi ini lebih memungkinkan untuk tahannya hidup parasit pada tempat predileksinya.
  2. ADAPTASI MORFOLOGI adalah adaptasi yang disertai dengan adanya perubahan tubuh sehingga memungkinkan untuk hidupnya parasit dalam hospes. Adaptasi morfologi dapat dibedakan menjadi :
MODIFIKASI DEGENERASI , pada adaptasi ini terjadi reduksi bahkan benar-benar terjadi degenerasi alat atau bagian tubuh dan jaringan-jaringan yang mempunyai hubungan fisiologis.
MODIFIKASI NEOFORMASI, pada adaptasi ini susunan bagian tubuh mengalami modifikasi untuk menjadi alat khusus.

Siklus Hidup parasit

Siklus hidup (daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari paarsit untuk kelangsungan hidupnya.
Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :
  1. SIKLUS HIDUP secara LANGSUNG, untuk melangsungan hidup parasit memerkulan hanya satu hospes (hospes definitif) dan parasit ini biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacingAscaris suum yang menginfeksi babi.
  2. SIKLUS HIDUP secara TIDAK LANGSUNG, untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes definitive dan satu atau lebih hospes intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica yang menginfeksi sapi.

Ekologi Parasit

Dalam usaha menentukan usaha kebijakan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit parasiter, maka pengetahuan ekologi parasit tidak boleh diabaikan. Dalam mempelajari ekologi parasit, setidak – tidaknya ada tiga faktor yang berperan antara lain :
  • Parasit,
  • Hospes dan
  • Lingkungan yang saling mempengaruhi.
  1. FAKTOR PARASIT, yang dominant berpengaruh antara lain cara penyebaran (siklus hidup),Viabilitas (daya tahan hidup) Patogenitas dan ImmunogenitasnyaCara penyebaran (siklus hidup) berpengaruh terhadap ekologi parasit, sebagai contoh pada penyakit cacing hati Fasciola gigantica,
  2. FAKTOR HOSPES, yang paling dominant dari  hospes mempengaruhi ekologi parasit antara lain : umur, ras, jenis kelamin, status immunitas dan status nutrisi.
  3. FAKTOR LINGKUNGAN, lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dan sangat komplek dalam mempengaruhi ekologi parasit. Lingkungan yang paling dominant berpengaruh terhadap ekologi parasit seperti musim, curah hujan, suhu, sinar matahari, keadaan geografi, tatalaksana peternakan.
Sekian dari saya untuk Pengertian Parasit, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar